Marbling Tradisional


 Marbling tradisional merujuk pada tulisan Diane Mauer – Mathison pada bukunya yang berjudul The Ultimate Marbling Handbook: A Guide to Basic and Advanced   Techniques for Marbling Paper and Fabric, adalah marbling dengan menggunakan metoda dan bahan-bahan yang diperkirakan atau mendekati ramuan asli dari zaman dahulu. Ramuan ini masih banyak digunakan digunakan oleh para seniman di Timur Tengah, tempat asal teknik ini.  Dalam teknik marbling tradisional, bahan-bahan yang digunakan antara lain adalah gum tragacanth, yaitu getah yang diperoleh dari batang tanaman berduri yang disebut gaven. Tanaman gaven tersebut tumbuh secara alami di wilayah Persia dan Turki. Gum tragacanth merupakan salah satu resep penting dalam marbling tradisional. tetapi mempersiapkan larutan dari getah tragacanth telah terbukti merupakan masalah serius, dan seniman seringkali gagal untuk mencapai kualitas Ebru Turki yang baik. Perbedaan tempat, cuaca dan air juga mempengaruhi keberhasilan teknik marbling tradisional. Hal ini yang menyebabkan teknik marbling disebut “teknik yang misterius” dan “seperti sihir”. Resep “wajib” lainnya dalam marbling tradisional adalah penggunaan empedu sapi sebagai campuran pewarna. Fungsi dari penambahan empedu sapi ini adalah untuk mengontrol warna pada permukaan air dan mencegah warna yang bercampur. Empedu sapi ini juga sangat diperlukan untuk membuat motif-motif tertentu yang memiliki tingkat kerumitan tinggi. Namun empedu sapi ini tidak dapat bekerja dengan jenis-jenis pewarna tertentu, misalnya  pada beberapa warna cat akrilik.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *